Nomor Punggung

 Aku menjelajahi pinggir arena, bertukar kata aku dengan teman sebayaku. Riang kami tertawa.

Kala itu, kau tengah bermain, tidak, lebih tepatnya bertanding. Dari jauh, sangat jauh, aku belum mengenalmu. Tapi mata ini sekali jatuh menatap punggungmu. "nomor punggung yang indah" batinku.

Aku, sebenarnya, membatin, suatu saat, aku harus mengenalmu.

Dan, ya, itu terjadi. 

Comments

Popular posts from this blog

Tentang Dirimu